
Asam asetat menjadi sangat familiar dalam industri makanan dan minuman. Asam asetat atau asam cuka biasa dibuat dengan cara tradisional dengan memeram nira kelapa yang terkontaminasi secara alami. Dalam industri modern asam asetat tetap menggunakan prinsip-prinsip fermentasi tradional tetapi dikemas dalam peralatan yang canggih.
Asam asetat dihasilkan dari biokonversi glukosa oleh mikroorganisme. Mikroba yang berperan bisa Yeast ataupun bakteri asam asetat. Beragam mikroorganisme mampu menghasilkan asam asetat sebagai metabolit skundernya. Senin 21 september 2015 prodi Teknologi Pangan FIK mengadakan seminar bertajuk “Aplikasi Bioteknologi Asam Asetat”. Seminar ini dibawakan oleh Wiwik Astuti, S.SI., M.Sc.

Pada seminar ini dijelaskan bagaimana sejarah bakteri asam asetat, pemanfaatannya baik secara tradisional maupun modern. Bakteri asam asetat juga bisa dimodifikasi dengan memindahkan materi genetiknya yakni plasmid untuk mengoptimalkan manfaat bakteri asam asetat. Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa Teknologi Pangan, Magister Biologi, dan Dinas Perindustrian kota Salatiga. Diharapkan dari seminar ini para peserta mendapat pengetahuan baru tentang potensi bakteri asam asetat untuk industri makanan, minuman, dan farmasi.