
Tanggal 12-15 Maret 2025, Sinode GPIB se-Indonesia mengadakan Persidangan Sinode Tabunan (PST) yang bertempat di Balairung UKSW. Sidang ini dihadiri oleh 300an peserta yang datang dari seluruh penjuru Nusantara.

Untuk mendukung sidang raya ini, FIK UKSW memberikan dukungan yang salah satunya menyediakan handanitizer atau cairan pensanitasi tangan dan minyak telon. Dua produk ini adalah hasil riset dan kreasi dosen dan mahasiswa FIK yang dimulai awal pandemi tahun 2020 lalu.

Handsanitizer dibuat dengan komposisi; alkohol 70%, ekstrak witch hazel, citronella, dan lemon. Alkhol akan memberikan efek destruktif pada virus dan bakteri patogen, sedangkan witch hazel akan berguna untuk mencegah iritasi dan kulit kering. Citronella dan lemon akan memberikan aroma yang enak.

Minyak telon yang diproduksi adalah hasil kombinasi antara Virgin Coconut Oil (VCO), dengan ekstrak ekaliptus, pala, dan serai wangi. Minyak telon ini bisa digunakan sebagai aroma terapi yang mampu memperbaiki mood, melegakan saluran pernafasan, mencegah mual, dan gejala masuk angin seperti pusing atau pening. Minyak telon juga bisa digunakan untuk relaksasi, karena ada senyawa yang bisa masuk dalam tubuh lewat pori-pori dan melebarkan pembuluh darah mikro. Dengan demikian alira darah akan lancar dan metabolisme akan membaik. Selain itu juga bisa dijadikan sebagai minyak oles atau urut untuk meredakan ketegangan atau kekakuan otot.

Minyak telon dan handsanitizer sepenuhnya dibuat oleh mahasiswa yang dibimbing oleh Dhanang Puspita M.Si sebagai dosen peneliti dan pembimbing. Minyak telon ini nantinya akan dibagikan secara cuma-cuma, sebagai bentuk dukungan dan promosi FIK UKSW. Dalam setiap kemasan dilengkapi denga QRcode yang mentaut laman www.fik.uksw.edu dan admisi UKSW.