Shock Culture mungkin yang dirasakan mahasiswa PJKR yang sedang menjalani “KKN Tematik” di Desa Bajo Kabupaten Blora. Selain gegar budaya, kondisi iklim di Bajo juga berbeda signifikan dengan Salatiga. Mereka melaporkan suhu udara mencapai 36-37°C, berbeda dengan Salatiga yang berkisar 31°C bahkan menjelang malam bisa di kisaran 20°C. Hal itu dirasakan oleh Dyas, mahasiswa dari lereng Gunung Merbabu yang kaget dengan perbedaan suhu yang mencolok.
Elyas dan Dominggus yang asli Papua yang sudah lama tinggal di Salatiga, akan mengalami hal yang berbeda sacara budaya di Blora. Masyarakat Desa yang jarang kedatangan orang luar daerah akan merasa aneh jika ada orang daerah datang, terlebih dari Papua yang secara fisik berbeda. Wahyudi sekdes Desa Bajo pertama kali jumpa dengan mereka berdua kaget, selama ini hanya melihat di Televisi itupun pemain sepak bola dari Persipura. Sekdes berharap mereka berdua bisa memgajari anak-anak disini untuk bisa bermain sepak bolah, nah inilah gegar budayanya. Dianggap semua orang Papua pintar bermain bola, untung saja mereka berdua bisa.
Cerita dari mahasiswa tentnag gegar budaya dan iklim menjadi cerita menarik dan menjadi bahan pembelajaran nyata agar mereka segera beradaptasi. Mereka harus berdamai dengan iklim dan menjalani budaya setempat seperti pepatah menjunjung langit saat buminya dipijak.
Mereka hari ini, 15 Oktober 2025 sudah masuk kelas memberikan pelajaran pada siswa kelas IV. Mereka juga melanjutkan pembangunan insenerator yang terus disempurnakan agar hasilnya maksimal. Dibangku kuliah mereka tidak diajarkan merekatkan bata ringan dengan semen mortar, tetapi mereka dipaksa bisa bagaimanapun caranya.
Di sela-sela kegiatan di sekolahan, mereka harus juga membaur dengan masyarakat. Menjelang senja, lapangan voly menjadi titik kumpul warga meski hanya sekedar duduk santai atau bermain voly. Mahasiswa PJKR memanfaatkan momen tersebut untuk bersosialisasi dengan main voly bersama. Menurut salah satu dari mereka, akan diadakan kompetisi pertandingan bola voly, tapi harus latihan dulu.