Penyakit asam urat adalah gejala gangguan metabolisme tubuh. Asam urat adalah zat yang dihasilkan tubuh secara alami untuk mengurai protein jenis purin yang bersumber dari daging merah atau sayuran. Konsumsi purin yang berlebih akan mengakibatkan produksi asam urat yang berlebih. Secara normal, asam urat akan dikeluarkan melalui air seni. Jika ginjal tidak mampu menyaring asam urat dan mengeluarkannya, maka asam urat akan masuk kembali dalam darah dan tersimpan dalam bentuk kristal di persendian. Jika jumlah kristal asam urat ini banyak akan mengganggu pergerakan dan menimbulkan rasa nyeri, yang dikenal dengan penyakit asam urat.
FKIK UKSW tergerak untuk mencari solusi dari penyakit tidak menular ini, dan bisa menyerang siapa saja. Salah satu titik sasaran penelitian penyakit asam urat adalah di Sulawesi Utara, tepatnya di Kota Tomohon. Angka kejadian asam urat sangat tinggi, sehingga perlu mendapatkan perhatian serius. Penderita asam urat tidak hanya warga lansia atau dewasa, tetapi usia 20-30an sudah mengeluhkan nyeri di persendian.
1 Juni 2024, FKIK UKSW mengutus 6 mahasiswa Program Studi Gizi untuk turun ke lapangan, guna melakukan pemeriksaan warga yang mengeluhkan sakit sendi. Kebetulan hari itu bersamaan dengan HUT Lansia se-kota Tomohan di wilayah Ma’Ren Banua, kecamatan Rurukan.
Dila Meldayanti, Monica Karen, Nanda Agatha, dan Jennifer Kartikasari turun langsung di lokasi pelaksanaan dengan membawa beberapa peralatan untuk pengukuran, seperti; test kit asam urat, alat ukur berat dan tinggi badan, serta memberikan kuisioner berkaitan dengan pola makan dan pola hidupnya.
Asam urat adalah zat normal dalam tubuh, tetapi pola hidup dan makan akan membuat zat pengubah purin tersebut tidak terkendali. Minuman manis dan alkohol akan menjadi pemicu lanjutan usai konsumsi makanan yang tinggi purin. Obesitas, diabetes, dan hipertensi juga menjadi faktor pendukung munculnya penyakit ini, terlebih faktor keturunan yang tidak bisa dihindarkan. Penyakit asam urat memang tidak bisa dihindari, tetapi bisa dicegah atau dimitigasi dampaknya.
FKIK UKSW dalam hal ini telah menurunkan dosen keperawatan, kepala laboratorium, tenaga peneliti, berikut mahasiswa untuk melayani masyarakat disana bagaimana mencegah dan meminimalkan dampak dari asam urat tersebut. Diharapkan dari penelitian ini nanti akan menghasilkan temuan yang menjadi kebijakan kesehatan oleh pemerintah setempat dan menjadi budaya kesehatan yang bebas asam urat.
Kedatangan mahasiswa FKIK UKSW disana, disambut antusias warga lansia yang ingin mengetahui kondisi kesehatan tubuhnya, terlebih asam uratnya. Mereka bersedia diukur dan diperiksa serta didata. Mereka juga mendapatkan arahan agar bisa menjaga pola hidup dan makan, terutama ditingkatkan aktivitas fisik atau olahraga, dikurangi konsumsi garam, gula, lemak, dan alkohol, serta mengendalikan konsumsi makan yang secukupnya. Penelitian ini akan terus berlanjut untuk menjangkau seluruh pelosok di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, sekaligus memberikan pengalaman kepada peneliti dan mahasiswa yang sebagian besar dari luar Sulawesi Utara.