
PJKR, adalah akronim yang menggabungkan pendidikan, jasmani, kesehatan, dan rekreasi. Acapkali berbicara olaharaga, hanya berkutat dengan urusan kekukatan otot, daya tahan tubuh, dan kompetisi. Bagaimana jika olahraga itu selain menguatkan tubuh, juga bisa membuat badan sehat, dan menghibur lalu berujung pada dampak kesehatan yang dihasilkan, serta pelakunya mendapatkan nilai-nilai dari aktifitas yang dilakulannya.

Lodang dan Tito, mahahiswa PJKR yang menjalani KKN Tematik, kali ini mengenalkan tentang permainan tradisional, yakni egrang, bakiak, dam lompat karet di SDN 2 Bajo, Blora. Meski hanya permainan tradisional, tetapi memiliki manfaat bagi kekuatan jasmani, kesehatan, rekreasi, dan pendidikan.

Mereka berdua, dengan tlaten mengajari anak-anak bermain egrang. Permainan ini baru pertama kali mereka kenal. Egrang melatih keseimbangan, koordinasi tangan dan kaki, kelincahan, dan keluatan. Egrang juga menjadi hiburan, karena mereka bisa berjalan dengan langkah yang lebar. Bakiak juga memiliki nilai tentang kerjasama dalam gerak, keseimbangan, dan kekuatan. Lompat karet melatih anak-anak tentang kelincahan, dan menjadi salah satu permainan yang favorit.
Tidak hanya permainan tradisional saja yang diperkenalkan, tetapi cabang olaharaga mainstream yakni volley. Brian dan Juno, pagi ini 24 Oktober 2025 bergerak menuju SDN 1 Bajo, Blora menenteng sekeranjang bola voley dan selembar net. Mereka memasang net diantara dua tiang dan mengeluarkan beberapa bola.

Seperti biasa dan menjadi salah satu protokol, pemanasan sebelum olahraga. Mereka berdua memanaskan mesin-mesin berupa lengan-lengan mungil itu agar tidak cedera. Anak-anak dilatih untuk belajar bermain volley, yakni pasing dan servis.
Bisa saja, suatu kelak akan lahir pemain bola voley handal dari Blora. Pratama Arhan, pemain tim nasioa sepak bola yang sedang merumput di liga Thailand bisa menjadi role model, bahwa dari Blora bisa melahirkan bibit-bibit atlet yang handal. Kira-kira aktifitas apalagi anak-anak PJKR FIK UKSW, kita nantikan cerita berikutnya.