Mahasiswa PJKR UKSW Kenalkan Permainan Tradisional di SDN 3 Bajo, Blora

Seiring perkembangan jaman, anak-anak mengalami penurunan aktifatas fisik dan olahraga. Mereka banyak menghabiskan waktu dengan sedentari dan gawai mereka. Akibat yang terjadi adalah, anak-anak mengalami gangguan metabolisme akibat kekurangan gerak badan dan miopia atau rabun jauh akibat menatap gawai dalam jarak dekat dan waktu yang lama. Efek lebih lanjut adalah gangguan kesehatan, mental, dan tingkat kecerdasan.

Dari fenomena ini, para calon guru dari PJKR UKSW mengantisipasi dengan mengajak para siswa beraktifitas fisik melalui permainan tradisional. Dari Salatiga mereka telah mempersiakan egrang, bakiak, dakon, dan lompat tali. Kegiatan aktifitas fisik ini tidak dilakukan sendiri, tetapi membutuhkan patner. Disinilah letak nilai-nilai yang ditanamkan.

Permainan tradisionak egrang, telah diteliti oieh Galih Wibisono dan telah diterbitkan di jurnal olah raga, dengan judul penelitian “Pengaruh permainan tradisional egrang terhadap peningkatan aktifitas fisik anak usia 10 -12 tahun” . Dalam penelitiannya, Galih mengukur kekuatan, keseimbangan, koordinasi, daya tahan, dan kelincahan pada siswa sebagai parameternya. Hasil penelitian menunjukan terjadi peningkatan aktifitas fisik yang signifikan untuk terutama untuk koordinasi. Agung Wibowo, mengajarkan anak-anak untuk bermian egrang, sesuatu yang baru buat nereka. Mungkin tanpa sadar, anak-anak ini sedang dilatik kempuan fsik motoriknya.

Selain melatih aktifitas fisik, anak-anak juga diajak untuk mengenal budaya melalui permainan ini. Permainan dakon biasanya dimainkan sambil menghitung kecik sambil didendangkan, permainan bakiak juga dengan aba-aba meski hanya teriakan “kanan kiri”, permainan kasti mengajarkan strategi dan kelincahan serta kerjasama, lompat tali mengajarkan anak-anak untuk lincah. Sebenarnya, ada gerak badan yang terselubung atau disamarkan dalam permainan tradisional ini, selain itu juga mengolah rasa dimana anak diajarkan berinteraksi satu dengan lain sekaligus mengelola emosil. Diharapkan, permain tradisional ini menjadi warna dalam perjalanan tumbuh kembang anak-anak di SDN 3 Bajo, Blora.

Bagikan:
Facebook
Share
WhatsApp