
Salatiga, 20 April 2025 – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd., melakukan kunjungan kerja ke Taman Perumahan Tegalrejo Permai, Kota Salatiga, dalam rangka menyampaikan strategi nasional terkait penanganan masalah kesehatan keluarga, khususnya pencegahan stunting.

Dalam sambutannya, Dr. Wihaji memaparkan lima program unggulan “Quick Win” dari Kemendukbangga/BKKBN sebagai langkah strategis percepatan pembangunan keluarga sejahtera di Indonesia, yaitu:
- GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting)
- TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak)
- SIDAYA (Lansia Berdaya)
- AI – SUPPERAPPS (layanan informasi, edukasi, dan konseling berbasis digital), dan
- GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia)
Kelima program ini dirancang untuk menjawab tantangan lintas usia dan peran dalam keluarga, serta mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup keluarga Indonesia secara menyeluruh.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Ibu Priska Pulungan, Ph.D.

Sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional ini, UKSW melalui kolaborasi tiga fakultas—Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), Fakultas Ilmu Sosial dan Komunikasi (FISKOM), dan Fakultas Psikologi—telah aktif berpartisipasi dalam kegiatan GENTING. Kolaborasi lintas disiplin ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia akademik dan pemerintah dalam menciptakan ekosistem keluarga yang sehat dan berdaya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional ini, UKSW melalui kolaborasi antara Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), Fakultas Ilmu Sosial dan Komunikasi (FISKOM), dan Fakultas Psikologi telah aktif berpartisipasi dalam kegiatan GENTING. Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), melakukan pemantauan dari bagian kesehatan terkait konsumsi balita. Tim FIK menyusun Menu makanan yang terdiri dari sepuluh (10) menu yang dirancang dengan mempertimbangkan zat gizi yang diperlukan oleh balita yang mengalami masalah gizi. Selain itu tim FIK juga berkesempatan mengisi workshop DASHAT dalam rangka melakukan praktik atau teknis penyajian menu seimbang serta penjelasan siklus pemberian menu seimbang untuk anak yang memiliki masalah gizi. Pemantauan konsumsi balita dilakukan setiap hari dengan mencatat dan mendokumentasikan sisa makanan melalui form evaluasi konsumsi makanan. Kegiatan pemantauan ini sudah dilaksanakan sejak 15 Januari 2025 dan berlangsung selama 6 bulan.