
Dalam penelitian yang menggunakan organisme hidup sebagai hewan uji memerlukan ketrampilan khusus. Masing-masing hewan uji memiliki karakteristiknya sendiri-sendiri. Mencit atau tikus putih adalah hewan uji yang paling familiar digunakan dalam penelitian. Mencit merupakah hewan uji yang murah dan mudah penanganannya, tetapi semua memerlukan pelatihan.

25 September 2015 prodi Ilmu Gizi mengadakan pelatihan penanganan hewan uji. Mengundang Novi Tatit Sahara, S.Si, M.Si., M.Sc untuk memberikan pelatihan tentang penanganan hewan uji yakni mencit. Bertempat di laboratorium kimia FIK, kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Ilmu Gizi yang mengambil mata kuliah nutrition experiment.

Pelatihan yang diberikan antara lain; perawatan, penanganan, hingga bagaimana pengambilan sampel darah yang akan diuji. Ada aturan dan etikan dalam menggunakan hewan uji dalam penelitian. Dari pelatihan ini diharapkan mahasiswa mampu memahami dan terampil dalam menggunakan hewan uji dalam penelitian.