Presentasi FIK di UISPP 2025

Tahun 2025 menjadi momen bersejarah bagi Indonesia, khususnya bagi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Kota Salatiga. Untuk pertama kalinya, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah International Union of Prehistoric and Protohistoric Sciences (UISPP) — sebuah kongres dunia yang mempertemukan para ilmuwan, arkeolog, dan peneliti prasejarah dari berbagai negara. Acara bergengsi ini diselenggarakan di UKSW dengan tema “Asian Prehistory Today: Bridging Science, Heritage, and Development”, berlangsung dari 27 Oktober hingga 6 November 2025.

Pemilihan UKSW sebagai tuan rumah bukan tanpa alasan. Kampus yang dikenal sebagai “Kampus Indonesia Mini” ini dinilai memiliki komitmen tinggi terhadap keberagaman, penelitian lintas disiplin, serta pelestarian warisan budaya dan lingkungan. UISPP 2025 menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk menegaskan perannya dalam peta arkeologi dunia, sekaligus memperkuat kerja sama internasional di bidang ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan pembangunan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar forum akademik, UISPP 2025 di UKSW juga menjadi perayaan kolaborasi antara ilmu dan budaya. Ratusan delegasi dari berbagai benua akan berdiskusi, bertukar pengetahuan, serta melakukan kunjungan ke situs-situs prasejarah di Indonesia seperti Sangiran dan Yogyakarta. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperkaya khazanah ilmiah, tetapi juga memperkuat identitas Indonesia sebagai pusat penting dalam sejarah evolusi dan peradaban manusia.

Pada perhelatan UISPP 2025, FIK UKSW mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dalam presentasi. Ada 4 paper yang disajikan presentasi tanggal 1 dan 3 November 2025;

  1. The Burning Stone Tradition: Technology, Culture, and Social
    Values in Papuan Society, oleh Priska Lydia Sulistyawati Pulungan & Dhanang Puspita
  2. Humans and Dependence on Plants, oleh Dhanang Puspita & Soenarto Notosoedarmo
  3. Vitamin D Deficiency During The Holocene In Indonesia, oleh Gelora Mangalik
  4. The Ancient Diseases of Polyarticular Gout and the Austronesian Migration in ISEA, oleh Venti Agustina, Arwin Nusawakan , Rambu Lawu Nedi Kristanti Retno Triandhini, Meyga Feybbi Lakukua , Erfina Trivena Nadia Senduk, Jerry Ferry Langkun, Ferry Fredy Karwur
    Kesempatan ini menjadi ajang keikutsertaan dalam kancah internasional yang sangat penting bagi staf FIK, baik sebagai peserta maupun panitia.
Bagikan:
Facebook
Share
WhatsApp