Ungkapan “you are what you eat” atau yang dapat dikatakan sebagai, proporsi tubuh seseorang adalah representasi dari makanan yang dikonsumsi. Berkembangnya penyakit kardiometabolik non infeksius seperti asam urat, diabetes melitus, dan fenomena kegemukan atau obesitas semakin marak. Tidak hanya lansia atau orang dewasa yang sudah mengalami gejala penyakit tersebut, bahkan anak-anak juga tidak sedikit yang terjangkiti.
Menjawab personalan tersebut, Program Studi Teknologi Pangan, FKIK-UKSW merancang makanan sehat didasarkan potensi pangan lokal di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan prodi yang menginjak usia 11 tahun, yakni menjadi program studi yang unggul dalam bidang teknologi pangan dengan berfokus pada pangan lokal yang bermanfaat pangan kesehatan. Dengan demikian, tidak hanya mampu membuat makanan, tetapi tujuan kesehatan itu yang dikedepankan.
Pulung Nugroho M.Si selaku koordinator mata kuliah Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan mengiinisiasi suatu program kegiatan untuk membuat makanan yang sehat dan aman. Sesuai dengan tagline Tekpang UKSW “Food technology and Health”, mahasiswa dituntuk untuk menciptakan makanan yang sehat dan aman, dengan memanfaatkan teknologi baik yang konvensional ataupun modern.
Rabu 12 Juli 2023, bertempat di halaman FKIK UKSW diselenggarakan pameran produk pangan lokal yang memanfaatkan kemasan tradisional. Pangan lokal diangkat karena menjadi cirikhas sekaligus identitas keragaman kuliner nusantara. Kemasan yang dipakai untuk membungkus dan menyajikan adalah kemasan tradisional yang ramah lingkungan yang terbuat dari material daun. Selain sebagai bahan pengemas, daun juga berperan memberikan kontribusi penambahan citarasa dan aroma pada makanan, sehingga akan menambah kelezatan. Selain itu, daun juga memberikan nilai estetika dan nuansa alamiah dari setiap makanan yang disajikan.
Pameran makanan dengan kemasan tradisional juga mendukung UKSW menjadi green campus, sesuai arahan dari rektor Prof. Dr. Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak. Dengan kemasan dari bahan alam, akan berkontribusi mengurangi limbah non organanik seperti plastik dan stereofoam. Kegiatan ini juga mengedukasi kapada pengunjung, bahwa disekitar kita banyak bahan-bahan alam yang bisa dijadikan bahan kemasan untuk makanan yang aman, sehat, dan alami, sekaligus bisa diurai oleh alam.
Dalam pamera in disajikan 21 menu masakan tradisional yang sebagian besar adalah jajanan pasar seperti; getuk, clorot, tempe, lemet, tape, dan lupis. Adapun makanan yang disajikan seperti; bubur sumsum, botok, tape, dadar gulung, dan pepes. Makanan-makanan tersebut dimunculkan ditengah-tengah makanan kekinian yang menghiasi kafe-kafe atau kedai makan modern. Target kegiatan ini adalah mahasiswa dari UKSW yang berasal dari punjuru Nusantara untuk menikmati makakan lokal dimana mereka saat ini tinggal dalam menuntut ilmu di Kota Salatiga.
Tujuan lain dari kegiatan ini adalah untuk mendukung kota Salatiga yang sedang mengajukan diri menjadi kota wisata gastronomi. Wisata gastronomi tidak hanya menyediakan produk makanan, tetapi juga proses pengolahan, pengemasan, dan penyajian, sekaligus dengan nilai atau filosofi dari makanan. Dengan demikian, mahasiswa yang menyajikan makanan juga menjelaskan cerita dari produk diolah hingga tersaji di meja makan sekaligus nilai-nilai yang ada didalamnya baik dari sisi filosofi dan gizinya.
Program studi Teknologi Pangan UKSW, juga berinovasi membuat makanan yang siap saji dan konsumsi untuk menjawab kebutuhan mobilitas manusia yang semakin cepat. Produk inovasi pangan ini tetap mengedepankan keamanan pangan, kesehatan, dan tetap menggunakan produk-produk dari bahan lokal. Adapun produk yang dihasilkan dalam bentuk ready to eat dan ready to drink antaralain; susu kedelai, bajigur, bir pletok, sekoteng, kopi jaheh, bandrek, wedang uwuh, wedang ronde, dan wedang pekak.
Produk-produk siap saji dan siap konsumsi tersebut diarahkan pada para pekerja atau pelajar yang memiliki keterbatasan waktu untuk memersiapkan makanan dan minuman. Dengan adanya produk tersebut, bisa dipenuhi asupan nutrisi untuk menunjang kegiatannya sehari-hari. Produk tersebut juga bisa dimanfaatkan para olahragawan atau mereka yang ingin menjalani diet sehat, sehingga nantinya bisa diformulasikan sesuai dengan kebutuhan personal.
Dalam kesempatan yang sama, hadir juga mahasiwa master dan doktor dari Czech University of Life Sciences Prague yang sedang mengadakan liburan musim panas di Indonesia. Mereka mencicipi semua makanan dan minuman yang disediakan. Mahasiswa yang sebagian besar dari Eropa timur ini tertarik dengan produk rempah-rempah. Gayung bersambut, Dekan FKIK Ir Ferry F Karwur Ph.D memberikan arahan untuk mengadakan kursus bersama untuk mengolah rempah menjadi jamu yang akan dilakukan bersama mahasiswa Teknologi Pengan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman internasional pada mahasiswa sekaligus memerkenalkan produk asli Indonesia pada dunia.